Versi Beta 3.6

 
 
  [ Gunakan Mozilla FireFox untuk tampilan terbaik ]  
Koran Jakarta Edisi Cetak : 826 - 09 Oktober 2010  

 
 
       
 
  Umum | Perada  
 
 

Resize Huruf
:

 
 
Politik Israel di Lapangan Hijau

Jumat, 26 Maret 2010

Judul : Nasionalisme Palestina di Lapangan Hijau: Sejarah Ringkas Sepak Bola Arab Palestina di Wilayah Kekuasaan Israel
Pengarang : Tamir Sorek
Penerbit : Kepik Ungu
Tahun : I, Maret 2010
Tebal : 110 halaman
Harga : Rp25.000,-

Kemarin kita kembali dibuat pusing dengan ulah destruktif para suporter olah raga. Tetapi di wilayah kekuasaan Israel, kedamaian di stadion sepak bola justru jauh lebih mengerikan ketimbang huru-hara.

Buku Nasionalisme Palestina di Lapangan Hijau merupakan paparan sejarah tentang sepak bola warga Arab yang tinggal di wilayah Israel, sekaligus upaya memperlihatkan rekayasa politik penguasa yang tersembunyi di balik lapangan hijau.

Selepas Perang Arab-Israel yang berlangsung pada tahun 1948, struktur sosial masyarakat Arab-Palestina porak-poranda. Kota-kota yang merupakan pusat administrasi perekonomian dan politik diambil alih oleh kelompok Yahudi.

Warga Arab tersingkir ke wilayah perdesaan. Mereka menjadi masyarakat desa yang tak memiliki kekuatan politik, dan hanya menggarap lahan pertanian yang kerap kali bukan milik mereka sendiri.

Para tokoh Arab yang sebelumnya menjadi tulang punggung nasionalisme Palestina dibuang oleh penguasa baru Israel.

Sepak bola, yang awalnya dimanfaatkan oleh para elite Arab untuk membangun nasionalisme Palestina, dikooptasi oleh para elite Yahudi untuk menunjang berbagai kepentingannya di daerah yang baru didudukinya ini.

Federasi buruh Yahudi dan organisasi politik Yahudi lainnya mendirikan klub-klub sepak bola secara masif untuk menghimpun dukungan dan simpati, baik dari kelompok masyarakat Yahudi maupun Arab, untuk memperkuat posisi politiknya.

Beberapa dekade kemudian, pemain Arab tergabung dan bermain untuk tim-tim Yahudi menjadi suatu pemandangan yang wajar. Begitu juga sebaliknya.

Kita pun jarang menemukan huru-hara antara pendukung sepak bola dari kalangan Arab dan pendukung dari kalangan Yahudi— seakan dua bangsa ini tak memiliki sejarah peperangan ataupun pertikaian.

Bandingkan keadaan ini dengan keadaan di Indonesia, bahkan juga dengan keadaan di Eropa Barat, yang huru-hara antar pendukung tim-tim daerah acap kali terjadi.

Kemudian, dipaparkan, bagaimana tim sepak bola nasional Palestina yang begitu dielu-elukan di Jalur Gaza dan Tepi Barat mendapati bangku penonton yang kosong ketika berlaga di tengah-tengah permukiman warga Palestina yang menetap di wilayah Israel.

Lalu bagaimana cucu seorang korban pembantaian tentara Israel menjadi pahlawan tim sepak bola nasional Israel.

Nasionalisme Palestina di Lapangan Hijau memaparkan dengan gaya tutur ironis bagaimana kekuasaan bekerja.

Kedamaian di atas lapangan hijau bermakna tali kendali kekuasaan Israel telah merasuk ke semua lini terkecil kehidupan warganya, mengatur hingga ke cara warganya mengulum senyum dan bersorak-sorai.

Membaca buku ini membuat kita tak heran mengapa Israel terus dan tak akan pernah berhenti berupaya merenggut wilayah Palestina.

Setelah semua berada di bawah wilayah negaranya, tak akan ada lagi perlawanan terhadap eksistensinya.

Untuk memadamkan perlawanan, tinggal dilakukan sedikit rekayasa sosial, salah satunya seperti yang telah dilakukannya melalui sepak bola—dan ditunjukkan Tamir Sorek melalui buku ini.

Peresensi adalah Geger Riyanto, alumnus sosiologi Universitas Indonesia



  Di Lihat : 275 | Komentar : 0

 
 
 
 
   BACA JUGA :


   BERITA KEMARIN :

 
     
 
  KIRIM KOMENTAR BERITA  
         
  Nama Anda
:
Wajib diisi!  
  E-mail Anda
:
 
  Isi Komentar ( Maks 500 Chr )
:
Wajib diisi!  
  Kode Verifikasi
:
 
     
* ketik kode verifikasi di atas
 
       
         
 
 
 
Lihat Komentar
Klik pada tombol + untuk melihat komentar


 
         
   
 
  Umum
  • Yao Ming Gagal Bersinar
    Sabtu, 09 Oktober 2010
    Yao Ming gagal bersinar kendati timnya, Houston Rockets, meraih kemenangan 90-87 atas San Antonio Sp... Selengkapnya

  • Unggulan Berguguran
    Sabtu, 09 Oktober 2010
    Novak Djokovic berpeluang besar mempertahankan gelar China Terbuka setelah tiga unggulan teratas lai... Selengkapnya

  • Jaga Momentum
    Sabtu, 09 Oktober 2010
    Valentino Rossi terus menjaga momentum terbaiknya pada dua gelaran balapan di Asia dalam upaya menga... Selengkapnya

  • Halsall Dicundangi Perenang 15 Tahun
    Sabtu, 09 Oktober 2010
    Ambisi Francesca Halsall untuk mengumpulkan enam medali emas dari cabang renang Commonwealth Games 2... Selengkapnya

  • Red Bull Dominasi Sesi Latihan
    Sabtu, 09 Oktober 2010
    Red Bull mendominasi dua sesi latihan bebas di Sirkuit Suzuka, Jumat (8/10), menjelang balapan Grand... Selengkapnya

  • Kapolri Melantik Tiga Kapolda
    Sabtu, 09 Oktober 2010
    Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri melantik tiga Ke... Selengkapnya

  • Massa Serang Petugas BPN
    Sabtu, 09 Oktober 2010
    Amuk massa kembali terjadi. Kali ini warga Desa Pajagan, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi... Selengkapnya

  •  
     

     
     
           
     
    Copyright © Juli 2009 | Departemen Teknologi Informasi Koran Jakarta

     Beranda | Umum | Ekonomi | Rona  | Minggu | Galeri Foto | Koran Digital | RSS RSS

     Profil Perusahaan | Sejarah Singkat | Profil Pembaca